Saya kenal beliau sejak kecil, tinggal di kampung bersahaja yang akhirnya jadi guru. Sejak kecil sangat perhatian dengan seni kriya. Menganyam kipas, besek, tikar dll adalah karya-karya pertamanya di bangku sekolah dasar ketika itu. Setelah itu ..... tak pernah dengar kabar beritanya karena kami tingggal di tempat yang berbeda, hingga kemudian pada fase-fase menjelang beliau pensiaun kami dipertemukan kembali dalam kondisi ... sudah sama-sama tua sehingga kami memanggil beliau Mbah Suprih.